SELAMAT DATANG DIBLOG BIRAWA CLUB "WARNET. LOKET PPOB & STUDIO MUSIK"

26 Januari 2013

MUARAGEMBONG



Deskripsi Umum


Wilayah Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Kecamatan Muara Gembong berjarak sekitar 64 km dari Ibukota Kabupaten Bekasi, sedangkan jarak dari Ibukota Propinsi Jawa Barat sekitar 225 km. Dilihat dari segi geografis, Kecamatan Muara Gembong terletak pada posisi 1070 10” BT dan 60 11” LS.

Kecamatan Muara Gembong merupakan wilayah administratif Kabupaten Bekasi dengan batas-batas sebagai berikut:
ü  Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa; 
ü  Sebelah Selatan dengan Kecamatan Cabangbungin; 
ü  Sbelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Babelan;
ü  Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karawang.

Kecamatan Muara Gembong yang berada sangat jauh dari hiruk pikuk kota Bekasi sendiri dikelilingi oleh lahan perairan laut Jawa yang luas dan terhimpit di antara Jakarta Utara dengan Kabupaten Karawang. Kecamatan ini terletak 64 km dari pusat Kota Bekasi. Tak kurang dari empat jam diperlukan untuk menempuh perjalanan dari kota Jakarta dan sekitar dua setengah jam dari Kota Bekasi. Sebagian besar penduduk Muara Gembong bermata pencaharian sebagai nelayan, menangkap ikan, kepiting dan juga udang untuk dijual ke Jakarta khususnya ke daerah Cilincing, Ancol, dan Muara Angke.

Kecamatan Muaragembong terdiri dari 6  (enam) desa, Jayasakti seluas 220 hektare (Ha), Pantai Mekar 235 Ha , Pantai Sederhana 65 Ha, Pantai Bahagia 265 Ha, Pantai Bakti 2,90 Ha, dan Pantai Harapan Jaya dengan lahan terluas 275 Ha. Kawasan pemukiman penduduk pinggir laut dengan luas lahan keseluruhan 14.009 hektar tersebut didominasi oleh lahan perairan. Tambak perikanan yang mencakup lahan seluas 10.125 Ha menjadi mata pencaharian utama 60 persen dari total kepadatan penduduk 36.022 jiwa. Sisanya bekerja dengan menjadi petani darat, mengelola lahan pertanian kering seluas 60 Ha. Lahan kritis di Muara Gembong telah dolah dengan budidaya pertanian seluas 512 Ha. Muara Gembong terkenal dengan potensi alamnya, muara ini adalah habitat ikan bandeng yang sangat diminati oleh warga Jakarta karena dagingnya yang tidak bau, hal itu dikarenakan “bandeng gembong” diberikan pakan ikan yang alami. Selain bandeng, kepiting dari Muara Gembong juga terkenal di Jakarta, kemudian “Terasi Jembret”, terasi yang diolah secara alami oleh beberapa penduduknya. Beberapa istri nelayan mengolah udang rebon yang didapat dari laut untuk dijadikan terasi. Kondisi ini berkaitan dengan sumberdaya wilayah pesisir yang bersifat multisumberdaya (multi resources) dan multiguna (multipleuses).

Penduduk di Kecamatan Muara Gembong didominasi dengan etnis Jawa, kebanyakan mereka menggunakan bahasa Melayu. Bahasa Sunda juga menjadi bahasa sehari-hari mereka, selain bahasa Melayu. Di Desa Pantai Mekar saja sudah terdapat Puskesmas dan Kantor Dinas Kesehatan, selain itu tiga buah gedung Sekolah Dasar Negri (SDN), satu gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan dua buah gedung Sekolah Menengah Atas (SMA) juga telah mendukung dan melengkapi aspek pendidikan warganya.

 2. Keadaan Alam
Umumnya lahan di wilayah Kecamatan Muara Gembong mempunyai topografi datar. Dimana sebagian besar wilayahnya adalah daerah yang memiliki ketinggian 0-5 meter diatas permukaan laut dengan permukaan tanah yang datar. Topografi yang datar dan berair menyebabkan derajat kemasaman tanahnya termasuk dalam kondisi masam. PH tanah di Kecamatan Muara Gembong berkisar antara 4.5-5.5. Rendahnya nilai pH tanah disebabkan kandungan ferit yang tinggi.
Kecamatan Muara Gembong dilintasi oleh sungai Citarum dengan 4 (empat) anak sungai yang bermuara ke laut Jawa. Total luas sungai di Kecamatan Muara Gembon, pada tahun 2000 sebanyak 2.57% dari total luas wilayah.
Karakteristik sungai dan laut berwarna keruh atau kecoklatan terutama pada musim hujan. Suhu udara di Kecamatan Muara Gembong berkisar antara 29 0C – 34 0C dengan suhu rata-rata 320C. Curah hujan rata-rata 1 697 mm dengan curah hujan terbanyak terdapat antara bulan Januari - Februari. Angin musim barat bertiup dari arah utara atau pantai pada awal bulan Desember sampai dengan Februari. Musim ini dikenal dengan nama musim panceklik karena pada saat itu gelombang laut sangat tinggi, sehingga nelayan banyak yang tidak melaut.
 
3. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan yang umum terlihat di Kecamatan Muara Gembong adalah lahan perikanan tambak yakni seluas 8 914 hektar atau sekitar 66.97 % dari luas wilayah Kecamatan Muaragembong. Penggunaan lahan yang juga mendapat porsi terbesar adalah penggunaan lahan sawah irigasi yaitu sebesar 15.7 % dari total luas wilayah.
Jumlah lahan yang belum digunakan seperti hutan mangrove, yang dulunya merupakan lahan mayoritas didaerah Muara gembong sekarang tinggal hanya 398 hektar. Komposisi penggunaan lahan di Kecamatan Muara Gembong pada tahun 207.

4. Kependudukan
Jumlah Penduduk Kecamatan Muara Gembong pada tahun 2000 adalah sebanyak 22 074 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Desa Pantai Mekar yang terletak di tengah-tengah Kecamatan Muara Gembong. Sementara jumlah penduduk terkecil terdapat di Desa Pantai Sederhana. Sebaran jumlah penduduk tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.

 Tabel 3. Jumlah Penduduk Kecamatan Muara Gembong
No.
Nama Desa
Jumlah Penduduk
(Jiwa)
Kepadatan Penduduk (Jiwa/Ha)
Jumlah Rumah Tangga (KK)
Rasio (Persen)
1.
Desa Harapan Jaya
5.793
1.72
2.416
9.29
2.
Desa Jaya Sakti
5.874
2.15
2.721
10.07
3.
Desa Pantai Mekar
6.897
2.35
3.669
10.29
4.
Desa Pantai Sederhana
4.589
2.07
2.374
8.57
5.
Desa Pantai Bahagia
6.973
2.37
3.876
15.52
6.
Desa Pantai Bakti
5.896
1.95
2.811
9.41
Total
36.022
-
17.867
63.15
Sumber: Monografi Muara Gembong, tahun 2007

Angka kepadatan penduduk adalah rasio dari jumlah penduduk per luasan lahan. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Desa Pantai Mekar dan Pantai Bahagia yaitu sebesar 2.35 – 2.37 jiwa per hektar. Angka tersebut menunjukkan bahwa Desa Pantai Mekar dan Pantai Bahgia merupakan wilayah yang paling padat penduduknya. Dari Tabel terlihat bahwa jumlah penduduk di Desa Pantai Sederhana adalah yang terendah. Tetapi meskipun jumlah penduduknya sedikit, luas wilayah Desa Pantai sederhana juga merupakan yang terkecil. Sebaliknya dengan Desa Harapan Jaya, meskipun jumlah penduduknya termasuk tinggi tetapi wilayahnya merupakan wilayah yang terluas. Hal tersebut menyebabkan tingkat kepadatan penduduk di Desa Harapan Jaya termasuk rendah.

Jumlah rumah tangga di Kecamatan Muara Gembong adalah sebesar 17.867 KK. Jumlah rumah tangga terbanyak terdapat di Desa Pantai Bahagia yaitu sebesar 3.876 KK. Hal tersebut sesuai dengan jumlah penduduknya yang terbanyak.

Jumlah rumah tangga terkecil adalah sebesar 2.374 KK, terdapat di Desa Pantai Sederhana. Jumlah rumah tangga pertanian adalah jumlah rumah tangga yang mata pencaharian utamanya adalah petani tambak dan Nelayan. Dari Tabel terlihat bahwa hampir setengah dari rumah tangga yang terdapat di Kecamatan Muara Gembong memiliki mata pencaharian utama sebagai petani tambak dan Nelayan. Kondisi tersebut merupakan gambaran umum dari kondisi kependudukan di daerah pesisir, dimana persentase jumlah rumah tangga yang bermata pencaharian di bidang tani tambak sangat tingggi. Jumlah rumah tangga tani tambak terbanyak terdapat di Desa Pantai Bahagia yaitu sebesar 15.52. Rasio merupakan perbandingan jumlah rumah tangga pertanian dengan jumlah rumah tangga per desa yang dinyatakan dalam persen.

5. Mata Pencaharian
Mata pencaharian merupakan suatu aktivitas dari suatu masyarakat dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hidupnya, misalnya: petani tambak, nelayan, petani, pegawai dan yang lainnya. Menurut data dari Perkumpulan Petambak yang ada di Muara Gembong, sebagian besar penduduk Kecamatan Muara Gembong mempunyai mata pencaharian sebagai petani tambak. Petani tambak di wilayah ini terbagi dua jenis, yaitu petani utama dan sambilan. Jumlah petani tambak menurut data dari monografi tahun 2000 adalah 10 194 orang atau 46.18% dari total jumlah penduduk di Kecamatan Muara Gembong (Tabel 3). Jenis mata pencaharian yang juga banyak terdapat di Kecamatan Muara Gembong adalah sebagai petani lahan sawah, yaitu sebesar 24.60% atau sama dengan 5 429 orang. Buruh pabrik, nelayan, pedagang dan buruh tani juga termasuk mata pencaharian yang banyak ditemukan di Kecamatan Muara Gembong.Jenis mata pencaharian yang juga banyak terdapat di Kecamatan Muara Gembong adalah sebagai petani lahan sawah, yaitu sebesar 24.60% atau sama dengan 5 429 orang. Buruh pabrik, nelayan, pedagang dan buruh tani juga termasuk mata pencaharian yang banyak ditemukan di Kecamatan Muara Gembong. Sementara peluang usaha-usaha lain sangat susah untuk dikembangkan karena letak wilayah pesisir ini sulit dijangkau ke pusat perekonomian melalui jalan darat, sedangkan transportasi laut yang tersedia masih sangat sederhana.

Mata pencaharian sebagai petani tambak banyak diminati oleh penduduk di Kecamatan Muara Gembong karena sarana dan prasarana yang terdapat di wilayah ini sangat mendukung, seperti kondisi wilayah, iklim dan jenis tanahnya. 

Faktor lain yang juga mendorong terbentuknya pertanian tambak adalah harga rata-rata dari budidaya tambak yang cukup tinggi.

6. Pendidikan
Tingkat kesadaraaan penduduk Kecamatan Muara Gembong terhadap arti pentingnya pendidikan cukup tinggi. Namun tingginya kesadaran akan pendidikan tersebut tidak ditunjang juga sarana dan prasarana pendidikan yang memadai seperti:  sarana transportasi, jumlah sekolah, fasilitas sekolah dan sebagainya.
Kecamatan Muara Gembong mempunyai sedikit sekali fasilitas pendidikan. Hal ini dilihat dari sarana transportasi yang sangat sulit dan minimnya jumlah sekolah lanjutan, sehingga penduduk Muara Gembong mengalami kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bahkan beberapa orang yang mampu melanjutkan pendidikan ke sekolah lanjutan hingga jenjang yang lebih tinggi  harus kedaerah lain Misalnya Cikarang, Bekasi atau Jakarta Utara.
Hal ini sangat mempengaruhi terhadap tingkat sumberdaya manusia dikecamatan muara gembong, pengaruh lain yang disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan yang ada dikecamatan muara gembong adalah lambatnya respon masyakarat dalam hal menerima inovasi-inovasi baru dalam pengelolaan tambak. Tabel 6 memperlihatkan jumlah sarana pendidikan yang terdapat di kecamatan Muara Gembong.

Tabel 6. Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Muara Gembong
Tingkat Pendidikan
Jumlah Sekolah
TK/Paud
SD/ Madrasah Ibtidaiyah
SLTP/ Madrasah Tsanawiyah
SLTA/ Madrasah Aliyah
Perguruan Tinggi
2
19
6
4
-
Sumber: Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah

7. Media Komunikasi dan Perhubungan
Media Komunikasi yang ada di Kecamatan Muara Gembong masih sangat terbatas. Penduduk di Kecamatan Muara Gembong memperoleh informasi dari televisi dan radio. Media komunikasi lainnya yang terdapat di Kecamatan Muara Gembong, yaitu koran dan majalah. Tetapi untuk mendapatkan koran atau majalah, penduduk harus pergi ke luar daerah seperti ke Cikarang dan Cilincing, karena di wilayah Muaragembong tidak terdapat agen atau penjual koran/majalah. Sementara untuk melakukan komunikasi jarak jauh penduduk di Kecamatan Muara Gembong menggunakan handphone dan telephone. 

Sarana transportasi yang terdapat di Kecamatan Muara Gembong terdiri dari dua jenis yaitu, transportasi darat dan laut. Sarana perhubungan laut adalah perahu motor yang berjumlah 8 perahu dan berlabuh di Cilincing. Sungai Citarum dan Laut Jawa menghubungkan Kecamatan Muaragembong dengan Cilincing dan Pantai Utara Jawa lainnya. Sarana transportasi darat yang umum terdapat di Kecamatan Muara Gembong adalah ojeg. Sementara transportasi darat antar kota yang terdapat hanya satu jenis angkutan yang dikenal dengan nama ELF. Untuk naik ELF penduduk Kecamatan Muara Gembong harus ke Terminal Cikarang dahulu. Minimnya sarana transportasi darat di Kecamatan Muara Gembong dikarenakan kondisi jalannya yang rusak berat.